OUR HISTORY

Beberapa orang mantan member club motor byson berkumpul pada sabtu malam menjelang 5 Mei 2013, bertempat di Rumah Produksi Tas DobleBee ( Kediaman Hana “Adit” Irawan 002 ) Jl. Raya Cikalang-Ciburial Bandung yang sekarang untuk sementara menjadi sekretariat, mereka berdiskusi dan saling bertukar pikiran sembari menikmati secangkir kopi serta hidangan ala kadarnya hasil dari patungan.


Mereka membicarakan tentang harapan masing-masing untuk mempunyai suatu wadah yang dapat menyalurkan aspirasi mereka, tanpa mengekang dan mengesampingkan hal yang dianggap lebih prioritas daripada sekedar aturan - aturan baku yang tak dapat terbantahkan.  Mereka bukan tidak mencintai Club, bukan tidak ingin Touring Jauh bahkan Lintas Pulau bertemu saudara bikers lain disana,  tetapi mereka memiliki pemikiran bahwa Club adalah sebuah wadah yang dapat menyalurkan hobi mereka dalam berkendara.

Di atas motor kami adalah riders, namun ketika kembali ke rumah, kami adalah suami bagi istri kita atau sebaliknya, figur ayah bagi anak-anak kita, seorang guru dengan tanggung jawabnya, mahasiswa yang  berkutat dengan tugasnya, seorang anak yang senantiasa mesti berbakti pada orang tuanya, atau entahlah apapun profesinya ada kepentingan lain tersendiri yang mesti diutamakan. Keluarga, Pekerjaan/Profesi, baru kemudian Club, hal tersebutlah merupakan tingkatan kepentingan yang menjadi acuan dan kami sepakati bersama.


Senioritas membabi buta, Arogansi berlebihan, Diktator Kepemimpinan, kami rasa dan kami pikir itulah yang menimbulkan perpecahan.


Saya yang merintis, Kamu anak kemarin sore”, “Urang Pendiri, Maneh karek oge miluan”, “Aing Pengurus, sia mah Anggota biasa”. kami rasa dan kami pikir itulah yang memisahkan persaudaraan.


Aturan harus dipatuhi dan Prosedur mesti dijalankan, akan tetapi jangan sampai hal tersebut mengesampingkan prioritas lain yang lebih penting dan harus diutamakan, karena pada dasarnya semua ini adalah hobi.


“Byson Riders, Kami para Penunggang Byson Bermotor.”


“Independent, sebuah kata yang dapat diartikan Kemerdekaan ataupun Kebebasan, Merdeka dan Bebas yang Bertanggungjawab.”


“Paris Van Java merupakan sebutan lain untuk Bandung tempat kami berada.”


 "V sebuah huruf simbolis dari Perdamaian."


Atas dasar pemikiran diataslah kami bersepakat, membentuk suatu wadah yang dinamakan :

BYSON RIDERS INDEPENDENT PARIS VAN JAVA

( THE B.R.I.V)